Persib Bandung begitu lama puasa gelar ... namun Bobotoh dan Viking begitu setia mendampingi Persib tanpa menghujat ... The Jak selalu harus menelan pil pahit saat Persija begitu seringnya meleset dari target juara .... tapi mereka begitu setia membela persija dengan kecintaan yang luar biasa .... kalo Sriwijaya FC ....? baru kehilangan 1 gelar sudah kena hujatan luar biasa ... apalagi klo tanpa gelar ....?

saya bikin thread ini untuk melepaskan unek2 ... sembari mengajak temen2 pendukung SFC untuk debat disini ... yang lain juga boleh ikutan .... mo hujat boleh ... mo puji juga (siip dah) silakan ... mo komentar juga ditunggu ...

selama ini saya seringkali mendengar suara2 miring yang menghujat Sriwijaya FC ... malah justru suara2 miring itu datang dari Pendukung sendiri ....

apa yang salah ....?

kalo kita bikin flash back ....

Sriwijaya FC mungkin memang bisa dibilang tidak berjuang dari awal atau dengan kata lain langsung masuk Divisi Utama Liga Indonesia edisi 2005 dengan status sebagai tim yang membeli lisensi Persijatim Solo FC yang dalam kondisi krisis.

tapi apa lantas dengan begitu saja Sriwijaya FC bisa di cap sebagai tim Gadungan?

mari kita perjelas... apakah ada yang tau bahwa Sriwijaya FC berjuang di Liga Djarum 2005 dengan mayoritas pemain2 yang berasal dari tim divisi 1 PS Palembang?

walaupun saat itu bolak balik degradasi tapi bukankan mereka tetap bisa bertahan di divisi utama? yang berari mereka Qualified untuk berlaga di kasta tertinggi saat itu...

musim kedua yaitu 2006 - 2007 .... nyaris sama dengan musim sebelumnya ... masih ada nama Jarot, Isoeardi, Septarianto, Doni Fahamsyah dan lain2 mengisi Line Up inti Sriwijaya FC ... mereka merupakan pemain2 asli dari Bumi Sriwijaya dan membawa Sriwijaya FC bertahan hingga posisi 5 klasemen akhir ....

musim berikutnya semua dirombak total ... termasuk jajaran pelatih ... begitu juga Manager ...
Double Winner diraih ....

tapi begitu pada saatnya mereka harus mempertahankan gelar ... cobaan datang dari pendukung sendiri ... dimana mereka begitu mudahnya menghujat pemain yang tidak maksimal dalam bermain BAHKAN SAAT PEMAIN ITU SEDANG BERJIBAKU DI ATAS LAPANGAN ..... sesuatu yang harusnya HARAM untuk diakukan pendukung di saat pertandingan krusial ....

hingga pada akhirnya musim berakhir, Sriwijaya FC hanya mampu mempertahankan Gelar Copa (yang jadi pemicu supporter2 lain utk memusuhi SFC sejak insiden Final Copa Indonesia)

musim ini pun Sriwijaya terancam tidak mampu meraih gelar juara ISL ....
para pendukung pun begitu gerah dengan keadaan ini sehingga macam2 hujatan meluncur ke management, pelatih, serta pemain ...

stadion pun berangsur-angsur kosong ....

apakah itu yang namanya pendukung MILITAN ...?

tidak bisakah pendukung2 Sriwijaya menjadi pendukung yang loyal ...? yang mendukung seluruh bagian dari Tim Sriwijaya FC baik menang maupun kalah?

Kalo soal hujat menghujat no comment,tapi semua wilayah punya piont-piont masa depan termasuk putra daerah (cikal bakal pengganti senior2) tidak hanya di bandung saja kompetisi kategori yunior, kompetisi kategori remaja, kompetisi kategori senior (dalam nama internal kompetisi), Sampai dengan SSB (sekolah Sepak Bola) nah, kalo kita hanya berfikir sesaat yang notabene hanya mencaci, kita tidak akan pernah melihat INDONESIA akan berlaga di Piala Dunia 2022 ataupun menjadi Tuan Rumah? Mengapa banyak faktor? Harapan kedepan Tim manapun Berasal dari mana Manajemen seperti apa? Satu kita persiapakan sumber daya Manusia (SDM) buat apa ada sekolah sepak bola berstandar international sampai ke tarikan kampung (TARKAM) kalo hal yang kecil tidak diperhatikan. Bibit2 Pemain bertaburan ini yang akan menjadi embrio2 masa depan. Mau dibawa kemana Sepak Bola Tanah Air Kita ini?

^^ abis mau gmana... kembali ke dana... dan alasan klasik... kecapean..

wah kang Billy kata siapa Viking/bobotoh ga suka menghujat? coba men deh ke salah satu webnya, pasti deh banyak nemuin artikel yg menhujat pemain, pelatih dll . . .
contoh lain sebagian the jak yg agak kecewa dengan peforma bambang Pamungkas akhir2 ini . . .
club2 eropa juga sama sering dihujat pemain sama peltihnya, ambil contoh aja pelatih real madrid, pelatih liverpool dan yang paling parah adalah tifosi Juventus yg sampe ngehajar langsung pemainnya . . .
hal itu seiring dengan prestasi timnya, kalo lagi bagus pasti dipuji klo lagi jelek ya pasti dapet sebaliknya . . .

tapi dalam hati kecil tetap setia mendukung timnya, seperti bobotoh selalu memenuhi stadion hingga overcapacity yg berakibat sanksi bli, itu belum termasuk yg ga bisa masuk diluar stadion, klo pake gelora Bung Karno aja kayanya masih bisa penuh . . .

Sriwijaya FC dan Persipura kayanya 2 kekuatan yg konsisten dibeberapa tahun terakhir pergelaran liga indonesia. tapi klo soal suporternya tidak terlalu "Militan" seperti suporter2 di Jawa, mungkin karena Sriwijaya FC adalah tim pindahan dari Jakarta Timur (Persijatim) sehingga Fakta historis belumlah lama . . .
hal ini akan berbeda jika klub asli Palembang seperti PS Palembang misalnya berprestasi di ISL pasti hubungan dengan suporter juga lebih kuat . . .

sebenarnya kita bisa melihat suatu hujatan memiliki arti kanyaah dalam bahasa sunda yang artinya rasa cinta
saya sebagai bobotoh persib dari mulai saya kecil saya sudah sering mendengar cacian kepada pemain apabila persib bermain dalam kondisi kurang bagus yaa... itu semua karena kami tidak ingin persib bermain dibawah performa

malah disalah satu pertandingan saya lupa tahun berapa yang jelas saat itu posisi persib ambruk dan jarang menang ... akhirnya bobotohpun kesal dengan situasi tersebut yang akhirnya bobotoh berbalik mendukung tim lawan ... lalu apa yang terjadi saat itu pemain persibpun langsung semangat dengan semua cacian dari bobotoh...

saya ingat salah satu best quotes dari ajat sudrajat yang isinya seperti berikut "kami besar karena cacian, sanjungan adalah racun" quotes tsb menunjukan kekuatan mental pemain persib

just sharing...

contoh dong kayak pendukung arsenal
selalu sabar menunggu timnya meraih gelar

Contoh juga tim PERSIKAD Depok. Meski selalu ribut, tetap aja, para pemain gak digaji hingga 6 bulan lamanya. Sekarang mereka tiada lagi terdengar namanya di belantika pesepakbolaan dalam negeri

ane salah satu fans berat sriwijaya fc
(ane selalu nonton pas sfc tanding di kandang, pas ane keluar kota palembang untuk menempuh pendidikan ane jarang nonton langsung ke stadion tapi ane selalu update berita ya)
dari awal kebentuk memang expectasi masyarakat sumatra selatan masih belum bergelora (mungkin dikarenakan sfc secara historis adalah tim berasal dari pembentukan tim yang collapse and belum memilki mental, kalau gak salah usulan membentuk tim sepakbola daerah itu merupakan bentuk dari pengembangan dan peningkatan olaraga sumatra selatan (semenjak dilaksanakan PON di sumatra selatan ).
ane inget banget saat pertama sfc terbentuk dan terancam degradasi. saat itu managemen sfc langsung menganti pelatih dari hendrik william ke suimin duiharja (kalu ane gak salah) disertai perombakan team besar-besaran.saat itulah sfc mulai bangkit (menjadi titk awal support penuh masyarakat sumatra selatan)
ane juga kecewa mendengar sekarang kalau stdion gelora bumi sriwijaya gak sepenuh dan seriuh dahulu. sebenarnya ane juga kecewa berat saat sfc juara copa tahun lalu tapi dianggap gagal dan berujung perombakan pada tahun yang sekarang. walupun, yang sekarang bisa dibilang cukup menjanjikan .
ane cuma berharap masyarakat sumatra selatan bisa lebih dewasa memahami arti sepakbola dan berpikir bahwa pasang surut prestasi bukan menjadi halangan untuk mendukung sfc sampai mati....

ane juga mau negasin secara tegas bahwa seluruh supporter sfc adalah supporter yang cinta damai (tidak memusuhi dan mencari musuh) kita semua saudara satu tujuan ingin supaya dari kompetisi nasional bisa melahirkan pemain timnas yang tangguh dan berprestasi di kancah internasional.....<love sepakbola indonesia>

spt kata org dulu..
lebih sulit mempertahankan apa yg sudah didapat dari pada meraih apa yg mau didapat...
Itulah yg dialami sriwijaya fc skrg..

yg terkuatlah yg akan berjaya di atas yg kuat..